Mengenal ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam adalah cara orang zaman dulu mendokumentasikan sejarah dengan cara yang unik. Yuk, kita bahas lebih dalam dalam artikel berikut.
Historiografi itu adalah cara atau metode penulisan sejarah. Jadi, historiografi tradisional masa Islam di Nusantara punya caranya sendiri dalam mendokumentasikan sejarah.
Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam adalah ciri khas yang muncul dari cara-cara unik mereka dalam merekam peristiwa sejarah dan menyampaikan informasi.
Apa Makna Historiografi
Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita bahas dulu apa sih historiografi itu. Mengutip situ scholar.ui.ac.id historiografi adalah studi tentang penulisan sejarah, termasuk metode, teknik, dan pendekatan yang digunakan untuk mendokumentasikan dan menceritakan sejarah.
Jadi, historiografi nggak cuma soal apa yang ditulis, tapi juga bagaimana cara penulisannya. Dalam konteks masa Islam di Nusantara, historiografi tradisional punya cara tersendiri yang sangat dipengaruhi oleh budaya dan kepercayaan waktu itu.
Memahami Ciri-ciri Historiografi Tradisional Masa Islam
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang seru, yaitu membahas ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam di Nusantara.
Historiografi tradisional masa Islam di Nusantara itu punya gaya yang berbeda dengan yang kita lihat sekarang.
Banyak dari ciri-cirinya yang masih bisa kita temukan dalam dokumentasi sejarah zaman dulu. Yuk, kita lihat satu per satu ciri-cirinya! Inilah beberapa ciri khas yang bikin historiografi zaman dulu ini unik:
- Sumbernya Kebanyakan dari Cerita Lisan
Sejarah zaman dulu seringkali disampaikan lewat cerita lisan. Jadi, banyak catatan sejarah yang berasal dari kisah-kisah yang diceritakan dari mulut ke mulut, bukan dari dokumen yang tertulis.
- Biasanya yang Nulis Ulama atau Tokoh Kerajaan
Orang-orang yang menulis sejarah biasanya adalah ulama atau tokoh penting di kerajaan. Mereka sering menulis berdasarkan perspektif mereka sendiri dan mengaitkan cerita dengan kepentingan agama atau politik.
- Pakai Bahasa Melayu atau Jawa Kuno
Nama-nama dalam sejarah zaman dulu biasanya menggunakan bahasa Melayu atau Jawa Kuno. Ini jadi ciri khas penulisan sejarah pada masa itu dan memberikan nuansa yang kental dengan budaya lokal.
- Isinya Banyak Nuansa Religius maupun Mistis
Banyak dari catatan sejarah zaman dulu yang mengandung unsur religius dan mistis. Ini karena agama dan kepercayaan waktu itu sangat mempengaruhi cara orang-orang menceritakan sejarah.
- Fokus Ceritanya Lebih ke Tokoh-tokoh Kerajaan dan Penyebaran Islam
Sejarah yang ditulis seringkali fokus pada tokoh-tokoh penting di kerajaan dan penyebaran Islam. Ini karena banyak catatan sejarah dibuat untuk mengagungkan tokoh-tokoh tersebut dan menjelaskan bagaimana Islam menyebar di Nusantara.
- Sering Dicampur Sama Legenda ataupun Mitos
Catatan sejarah kadang dicampur dengan legenda atau mitos. Ini bikin cerita sejarah jadi lebih berwarna dan kadang sulit dibedakan antara fakta dan fiksi.
- Ada Pesan Moralnya
Banyak dari catatan sejarah yang mengandung pesan moral atau pelajaran. Ini adalah cara untuk menyampaikan nilai-nilai dan ajaran yang dianggap penting oleh masyarakat waktu itu.
- Kental Banget ama Tradisi Lokal pada Masanya
Historiografi tradisional sangat terikat dengan tradisi lokal. Ini bisa terlihat dari cara penyampaian cerita yang sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan budaya setempat.
Kalian juga bisa mengunjungi situs pemuda hijrah jika ingin mendapatkan lebih banyak informasi.
Kesimpulan
Jadi, ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam adalah cara orang zaman dulu mendokumentasikan sejarah dengan cara yang unik dan penuh makna.
Dengan menggabungkan cerita lisan, bahasa kuno, unsur religius, serta tradisi lokal, historiografi masa Islam di Nusantara memberikan gambaran yang kaya dan beragam tentang sejarah saat itu. Memahami ciri-ciri ini membantu kita menghargai betapa berwarnanya sejarah yang ada di Nusantara!